Saturday, April 9, 2011

pohon-pohon-ku


Pernahkah kamu ke toilet umum? apakah yang ada dibenakmu mendengar kata toilet umum? menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, toilet berarti kamar kecil (kakus), sedangkan arti kakus adalah tempat buang air / jamban. Jadi toilet umum adalah tempat buang air umum alias bersama alias bareng-bareng. Dan kembali lagi ke pertanyaan awal, apa yang ada dibenakmu mendengar kata toilet umum? suatu tempat yang jorok, bau, kotor, dan kencing Rp 1000, buang air besar Rp 2000 ? jika iya, berarti anda doyan ke toilet di terminal atau stasiun kereta api :p
Tapi ini tidak, yang aku maksud dengan toilet umum disini adalah toilet umum dengan lantai granit bersih, dinding keramik mozaik, wastafel dengan top marmer, modern kaca sand blast, handle seharga jutaan per item nya, keran otomatis, hand dryer, tempat tissue dengan tissue yang takkan pernahh habis, pokoknya toilet yang budget nya bisa buat beli satu buah rumah. Pengalaman dari job interior toilet :p . hmm..dimanakah kamu bisa menemukan toilet seperti ini?its everywhere.. semua mall, office building, wow..dan bukan barang yang 'wah' lagi buat sekarang. Oke, mungkin berbeda ketika aku masih kuliah di Semarang. toilet kampus mah, masih toilet jongkok dengan keran yang air nyemprot kemana-mana. Atau ketika di mall-mall di Semarang, yah sudah mulai dengan kemodern-an nya. Sekarang, ketika tinggal di Jakarta, dimana setiap hari ke toilet kantor berkali-kali karena tempat kerja dingin banget = beser :p. Oke, ini cuman gambaran kecil ajah. untuk satu toilet perempuan dalam satu lantai dengan jumlah perempuan sekitar 25 orang. Setiap pagi, divisi GA alias cleaning service datang mbawa 2 gulungan gede tissue toilet. Dan setiap hari itu pula, kedua gulungan tissue itu habis. Woww..tissue terbuat dari apa? pohon. Dan disini aku berfikir, berapa banyak pohon yang tumbuh, hidup, gede, dan akhirnya ditebang, diolah, cuma buat jadi lap pantat kita dan habis itu dibuang deh. kok sepertinya kasian banget yah hidup si pohon itu. Oke lah, itu uda nasib pohon jadi lap pantat :p yang mau saya tekankan disini adalah kemodern-isasi-an dan kaitannya dengan perusakan alam secara tidak langsung.
Ini sebenarnya terkait dengan sikap pengguna toilet tersebut. Rata-rata, orang ketika berhadapan dengan sesuatu yang tampaknya tidak pernah habis, maka dia akan mengambil secara ugal-ugalan. manusiawi sih menurut aku, karna aku pun juga begitu *ngeles.com. Iya, akupun termasuk orang yang secara tanpa sadar ngambil tisu, narik sebanyak-banyaknya. Gatau kenapa, ya mungkin efek karena "ahh, tissuenya banyak kok" dan sikap yang sudah tertanam itu, ditambah kebudayaan toilet barat yang sudah di-timur-paksakan, ya efeknya begitu.
Susah untuk mengubah suatu kebiasaan, apalagi yang mulai mengerak dan membudaya. sebagai orang yang sadar (meskipun telat) yang bisa aku lakukan yah, mengurangi sebisanya untuk penggunaan tissue toilet. yah priatin ajalah. misal untuk mengeringkan tangan, ya cukup pakai hand dryer saja, atau biarkan mengering dengan alaminya. tapi untuk pantat, ya ga bisa ditolerir, masak pantatnya ga mau di lap :p
oke, nice to shared about toilet, eh tissue nya maksudnya..haha..semoga bisa membuka mata sedikit :D

1 comment:

  1. kalo aku ambil tissue toilet max 2 lembar cil..
    *tapi kalo kurang ambil lagi*
    *podo wae*

    ReplyDelete